CERITANYA LAGI PEDEKATE
(contoh penggalan doang
nih)
Jaya : (ngeluh)”Pelayannya lama banget yaaa nganter
makanannya, udah setengah jam nih!!! Keburu magh gue kambuh, asam lambung naik,
pala ama badan gue misah nih!”(abaikan saja yg terakhir).
Gebetan : (merespon keluhan)”Dulu mantan gue
juga pernah sampai kesel kaya lo gini Jay, nungguin makanan gak dateng-dateng.
Eh, akhirnya dia pergi gitu aja deh, padahal makanannya lg dimasak... ha..ha..”.
Jaya : (bete)”Trus lo
tetep disini apa ikutan pergi juga?”.Gebetan : “Tetep disini Jay”.
Jaya : (kebingungan)”Loh kok masih tetep disini??? Pasti
udah lapeeer binggo lo yaa?, Trus lo pulangnya gimana?”.
Gebetan : “Gak kok, gak laper-laper bangeeet.
Ya gue nelpon gebetan gue aja biar kesini. Selesai deh urusannya HAHAHAHA”.
LALU SI JAYA PERGI JUGA, GAK JADI
PEDEKATEan
(padahal makanannya lagi dimasak pula)
Senangnya bisa melakukan pendekatan dengan orang baru! Semua lo siapin dengan baik untuk menjalani pertemuan pertama dengannya. Lo gak sabar menantikan seru dan hangatnya obrolan lo berdua nanti.
ENG ING ENG (biar cepet)
Tadinya memang obrolan itu sangat seru dan hangat. Karena terlalu serunya kita sampai lupa diri, lalu mengabaikan keadaan sekitar, orang-orang disamping kita pun ikut terganggu.
Sayang keceriaan tersebut tidak berlangsung lama, karena dia tiba-tiba menceritakan tentang mantan kekasihnya. Sah-sah saja bila seseorang menceritakan masa lalunya. Toh, lo berdua harus saling mengenal, bukan, sebelum melangkah lebih jauh?.
Perlahan-lahan dia mulai menceritakan tentang sang mantan kekasih. Tapi itu sangat menganggu jika dibahas berulang kali (iyalaaaah bete juga kaliii.
Ia pun sudah selesai menceritakan tentang masa lalunya dengan sang mantan. Namun kemudian pada setiap topik pembicaraan baru yang mempunyai kesamaan dengan masa lalunya, dia lagi-lagi menceritakan tentang mantannya itu.
Tidak ada yang yang menarik dari percakapan tersebut. Pengalaman sang mantan ini juga tidak dirasa perlu untuk lo ketahui. Akhirnya, lo pun hanya bisa tersenyum kecut menanggapi kalimat itu.
Contoh lain lagi nih
Lo nanyain apa makanan favoritnya. Lalu ia dengan semangat menjawab, “Aku suka sekali Ayam bakar sambal petir. Lucu, deh, masa mantanku dulu pernah bilang ia tidak suka Ayam bakar sambel petir, karena pedas. Dia sangat benci cabai dan sambal. Aneh, ya?”
“Lebih aneh lo, kenapa lo sama mantan lo gak kesamber petir aja sekalian,” pikir Anda dalam hati. Bagaimana mungkin seseorang masih asyik menceritakan dan membanggakan mantan kekasihnya di saat sedang melakukan pendekatan dengan calon pacar baru? Jawabannya hanya satu, ia masih sangat menyayangi dan mencintai sang mantan pacar. Tanpa sadar, ia masih selalu teringat tentang kebiasaan dan peristiwa-peristiwa yang dialami mantannya. Kalimat-kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya.
Dia sama sekali tidak bermaksud menyakiti lo. Lo yang seharusnya bisa membaca situasi. Orang tersebut belum siap untuk move on. Bila dipaksakan, lo akan menjadi pihak yang dikecewakan. Tidak usah berharap terlalu banyak pada pendekatan ini. Slow down a little bit. Bila perlu, cari saja kandidat baru. Bila memang dia sudah siap menerima orang baru, biarkan ia yang mendatangi .
Lagipula, siapa yang butuh untuk selalu mendengar cerita tentang mantan kekasih calon pacar? Do you?